Specialized Process Model adalah model proses yang digunakan untuk mengurangi kekacauan pengembangan perangkat lunak. Specialized Process Model terdiri dari: [1]
- Component Based Development
"Model proses yang digunakan ketika konsep reuse menjadi tujuan utama dalam pembangunan perangkat lunak. Arsitektur perangkat lunak dibentuk dalam komponen-komponen"
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Component Based Development: [3]
Kelebihan:
- Hanya mengguanakan Program atau komponen yang sudah ada dan menyusunnya menjadi sebuah program yang lebih kompleks dan berkembang sesuai kebutuhan pengguna sehingga dapat mengefesienkan penggunaan waktu dan tenaga.
- Model ini juga menyediakan kemampuan untuk memvisualisasikan hasil rakitan dengan kesanggupan untuk mengukur, ngenganalisa, merancang dan merancang ulang program. [3]
Kekurangan:
- Komponen-komponen terdahulu sering kali tidak sejalan dengan model perakitan komponen ini, sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen yang sesuai untuk di rakit. [3]
- Formal Method
"model proses yang menggunakan model matematika sebagai spesifikasi kebutuhan/menggunakan model matematis untuk menghilangkan ambiguitas dan inkonsistensi"
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Formal Method: [2]
Kelebihan:
- Model ini adalah pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar. [2]
Kekurangan:
- Model ini kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat bantu 4GT dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemoyang tergraman yang konvensiaonal.
- Terdapat masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien.
- Pemeliharaan sistem software besar yang dikembangkan oleh 4GT juga masih dalam proses pengkajian [2]
- Aspect Oriented Model
"mengedepankan separation of concern untuk fungsi yang tersebar/paradigma yang menekankan pada pendefisinian, pengspesifikasian, dan pembangunan aspek (fungtion, fitur, dan konten informasi)"
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Aspect Oriented Model: [4]
Kelebihan:
- Dalam menigkatkan readibility (mudah dibaca dan dipelajari)
- Reusability (mudah digunakan kembali)
- Dekomposisi permasalahan (permodulan) [4]
Kekurangan:
- Permasalahan muncul jika didalam objek-objek tersebut terdapat sesuatu aspek berbeda yang unik (speration of concerns)
- Menimbulkan tangling (kusut, berantakan), yaitu suatu objek terdapat aspek lain dari objek itu sendiri. Contohnya pada objek bisnis (perhitungan) terdapat penanganan logging.
- Menimbulkan scattering (terpencar), yaitu suatu objek terdapat aspek lain objek itu sendiri. Contohnya adalah penanganan logging yang terdapat hampir semua modul atau layer. [4]
Agile method adalah model proses yang menekankan pada fast delivery dari setiap poin aktifitas dalam rangka memperpendek jangka waktu proyek pembangunan perangkat.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Agile Method: [5]
Kelebihan:
- Meningkatkan kepuasan kepada klien.
- Dapat melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal.
- Pembanguna sistem dibuat lebih cepat.
- Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi nonteknis.
- Jika pada saat pembangunan sistem terjadi kegagalan kerugian dari segi materi relatif kecil. [5]
Kekurangan:
- Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
- Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
- Tidak cocok dalam skala tim besar (>20 orang).
- Perkiraan waktu rilis dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.
- cara pengembangannya cukup sulit, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang menggunakannya.
- Biaya yang digunakan cukup tinggi. [5]
Scrum adalah iteratif dan pengembangan perangkat lunak kerangka kerja tambahan tangkas untuk proyek-proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi. Fokusnya adalah pada strategi, pengembangan produk fleksibel holistik dimana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama sebagai lawan dari pendekatan tradisional,berurutan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Scrum: [5]
Kelebihan:
- Keperluan berubah dengan cepat.
- Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain.
- Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat.
- Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun.
- Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan [5]
Kekurangan:
- Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima. [5]
sumber:
https://www.opensesame.com/c/specialized-process-models-training-course [1]
https://www.opensesame.com/c/specialized-process-models-training-course [1]
https://formationschool.blogspot.com/2015/08/format-method-model_20.html [2]
https://prezi.com/gtktjvucid3r/proses-model-specialized-process-models/ [3]
https://mikrolima.wordpress.com/2019/12/10/aop-aspect-oriented-programing-the-beginning/ [4]
https://dibyosusanto.blogspot.com/2015/08/model-proses-perangkat-lunak.html [5]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar